The Senedd, Cardiff:
Kini, tiga tahun berselang, mahluk yang disebut Predator X akhirnya memiliki nama resmi. Juga deskripsi teknis, yang ternyata, faktanya tak sebegitu mengerikan.
Untuk diketahui, fosil pertama Predator X ditemukan di pulau Arktik, Svalbard. Berupa bagian ekor vertebrata, yang dielu-elukan sebagai temuan besar. Spesimen itu kemudian tenar dengan julukan Predator X, yang disejajarkan dengan "Monster".
Adalah tim dari University of Oslo Norwegia yang menemukan fosil dua pliosaurus -- reptil laut berleher pendek, berahang besar di Svalbard. Temuan pertama yang menghebohkan terjadi pada tahun 2004. Sementara temuan kedua antara tahun 2004 dan 2012.
Dalam Norwegian Journal of Geology, palaeontolog Espen Knutsen, Patrick Druckenmiller, dan Jørn Hurum mengumumkan nama resmi, yang kedengaran lebih wajar dari "Predator X": Pliosaurus funkei.
Para ahli mengakui, kurangnya fosil yang tersisa dari mahluk itu hanya menawarkan sedikit informasi tentang predator yang menduduki puncak rantai makanan itu saat masih hidup dan berkeliaran di lautan, jutaan tahun silam.
Ada dua spesimen Pliosaurus funkei yang digunakan sebagai dasar. Yang pertama diberi kode PMO 214,135, yang terdiri dari fosil fragmen rahang, beberapa tulang belakang bagian leher dan punggung, dan bagian dari sirip depan sebelah kanan.
Spesimen, kedua yang lebih besar diberi kode PMO 214,136. Ia mencakup bagian tengkorak belakang, cuilan tulang belakang, dan beberapa tulang terpisah yang belum teridentifikasi.
Upaya untuk mengetahui ukuran Pliosaurus funkei dipersulit oleh fosilnya yang tak utuh dan jauh dari lengkap. Para paleontologi hanya mampu memperkirakan ukuran mahluk itu, dengan cara membandingkan spesimen yang mereka miliki dengan ukuran mahluk pliosaurus lainnya.
Kedua spesimen itu diperkirakan memiliki panjang 50 kaki atau lebih dari 15 meter. Membuat pliosaurus sebagai makhluk terbesar yang pernah ditemukan. Namun saat temuan Pliosaurus funkei diumumkan, ukuran mahluk itu menyusut.
Paleontolog memperkirakan tengkorak lengkap PMO 214,136 berukuran antara 6 hingga 8 kaki atau 1,8 hingga 2,4 meter. Memang besar, tapi setara dengan ukuran pliosaurus lainnya. Spesimen lainnya bahkan berukuran lebih kecil.
Sementara, untuk membuat kisaran panjang tubuh keseluruhan masih sulit karena fosil yang tak lengkap. Tebakan tim Norwegia, Pliosaurus funkei memiliki panjang ekitar 33 sampai 42 kaki atau 10,05 hingga 12,8 meter, menempatkan mereka tepat di kisaran ukuran yang sama sebagai spesimen terbesar yang dikenal ilmu pengetahuan.
Namun jauh dari imej raksasa Predator X, Pliosaurus funkei hanya bisa digambarkan sebagai "salah satu pliosaurus terbesar yang ditemukan sejauh ini".
Dengan begitu banyak kesenjangan bukti, informasi tentang Pliosaurus funkei tetap tidak lengkap. Namun, yang pasti, fosil pliosaurus Svalbard alias Predator X itu tidak sespektakuler yang diharapkan. Para ahli saat ini memilih untuk lebih berhati-hati menyimpulkan lebih jauh tentang ekologi dan perilaku mahluk itu.
desain langit2 yang menggunakan kayu,dibentuk seperti gelombang2 di padang pasir.di desain oleh richard rogers,arsitek yang juga dipilih untuk mendesain rekonstruksi tower 3 world trade center
Tokyo international forum, Tokyo:
desain atap yang menakjubkan menggunakan besi dan kaca di forum internasional tokyo,di desain oleh rafael vinoly pada tahun 1996.
Temppeliaukio church, Helsinki:
'gereja batu' ini selesai dibangun pada tahun 1969,setelah di pahat dari batuan granit.atapnya dibuat dari tembaga dan di desain oleh the suomalainen bersaudara.
British museum's great court, London:
the british museum's great court dibuka pada tahun 200 dan di desain oleh norman foster.yang membuatnya menakjubkan adalah atapnya yang ditutupi oleh kaca sebanyak 6100 m persegi.
Dc metro station, Washington:
arsitek yang berasal dari chicago,harry yang berrtanggung jawab mendesain washington metro system pada tahun 1976.keunikan arsitekturnya terletak pada dinding dan atapnya.mengagumkan
Allen Lambert galleria, Toronto:
adalah santiago calatrava,arsitektur yang bertangung jawab dibalik kemegahan desain atapnya allan lambert galleria.di desain pada tahun 1980 an.
Erzurum holy mosque, eastern Anatolia:
mesjid yang terletak di kawasan anatolia utara,turki awalnya di desain pada tahun 1179.namun sejak di rekonstruksi dan di dilakukan penggabungan arsitektur pada kubahnya,hasilnya sungguh menakjubkan.
Baha'i house of Worship, Illinois:
interior dari baha'i house of worship di wilmet didesain oleh alfred shaw.dari desain kubahnya sudah dapat mencerminkan kemegahan bangunannya.
Mosteiro dos Jerónimos, Lisbon:
joão de Castilh adalah arsitek spanyol yang mendesain atap nya jerónimos monastery,pada tahun 1500.hasilnya adalah unsur2 gothic yang masterpice.
Alcazar of Seville:
ruangan duta besar memiliki kubah yang fenomenal di alcazar of seville,dibangun pada tahun 1427.menakjubkan bukan?
Kini, tiga tahun berselang, mahluk yang disebut Predator X akhirnya memiliki nama resmi. Juga deskripsi teknis, yang ternyata, faktanya tak sebegitu mengerikan.
Untuk diketahui, fosil pertama Predator X ditemukan di pulau Arktik, Svalbard. Berupa bagian ekor vertebrata, yang dielu-elukan sebagai temuan besar. Spesimen itu kemudian tenar dengan julukan Predator X, yang disejajarkan dengan "Monster".
Adalah tim dari University of Oslo Norwegia yang menemukan fosil dua pliosaurus -- reptil laut berleher pendek, berahang besar di Svalbard. Temuan pertama yang menghebohkan terjadi pada tahun 2004. Sementara temuan kedua antara tahun 2004 dan 2012.
Dalam Norwegian Journal of Geology, palaeontolog Espen Knutsen, Patrick Druckenmiller, dan Jørn Hurum mengumumkan nama resmi, yang kedengaran lebih wajar dari "Predator X": Pliosaurus funkei.
Para ahli mengakui, kurangnya fosil yang tersisa dari mahluk itu hanya menawarkan sedikit informasi tentang predator yang menduduki puncak rantai makanan itu saat masih hidup dan berkeliaran di lautan, jutaan tahun silam.
Ada dua spesimen Pliosaurus funkei yang digunakan sebagai dasar. Yang pertama diberi kode PMO 214,135, yang terdiri dari fosil fragmen rahang, beberapa tulang belakang bagian leher dan punggung, dan bagian dari sirip depan sebelah kanan.
Spesimen, kedua yang lebih besar diberi kode PMO 214,136. Ia mencakup bagian tengkorak belakang, cuilan tulang belakang, dan beberapa tulang terpisah yang belum teridentifikasi.
Upaya untuk mengetahui ukuran Pliosaurus funkei dipersulit oleh fosilnya yang tak utuh dan jauh dari lengkap. Para paleontologi hanya mampu memperkirakan ukuran mahluk itu, dengan cara membandingkan spesimen yang mereka miliki dengan ukuran mahluk pliosaurus lainnya.
Kedua spesimen itu diperkirakan memiliki panjang 50 kaki atau lebih dari 15 meter. Membuat pliosaurus sebagai makhluk terbesar yang pernah ditemukan. Namun saat temuan Pliosaurus funkei diumumkan, ukuran mahluk itu menyusut.
Paleontolog memperkirakan tengkorak lengkap PMO 214,136 berukuran antara 6 hingga 8 kaki atau 1,8 hingga 2,4 meter. Memang besar, tapi setara dengan ukuran pliosaurus lainnya. Spesimen lainnya bahkan berukuran lebih kecil.
Sementara, untuk membuat kisaran panjang tubuh keseluruhan masih sulit karena fosil yang tak lengkap. Tebakan tim Norwegia, Pliosaurus funkei memiliki panjang ekitar 33 sampai 42 kaki atau 10,05 hingga 12,8 meter, menempatkan mereka tepat di kisaran ukuran yang sama sebagai spesimen terbesar yang dikenal ilmu pengetahuan.
Namun jauh dari imej raksasa Predator X, Pliosaurus funkei hanya bisa digambarkan sebagai "salah satu pliosaurus terbesar yang ditemukan sejauh ini".
Dengan begitu banyak kesenjangan bukti, informasi tentang Pliosaurus funkei tetap tidak lengkap. Namun, yang pasti, fosil pliosaurus Svalbard alias Predator X itu tidak sespektakuler yang diharapkan. Para ahli saat ini memilih untuk lebih berhati-hati menyimpulkan lebih jauh tentang ekologi dan perilaku mahluk itu.
Comments
Post a Comment